Kamis, 20 Desember 2012

cerpen CINTA TAK HARUS MEMILIKI


CINTA TAK HARUS MEMILIKI


Kala itu mentari menyinari bumi, hati aray sungguh bahagia dan dihari itu pula aray adalah orang paling yang bahagia di dunia ini. Dunia boleh tertawa melihat aray bahagia kembalikan tempat yang kau anggap tak biasa. Dengarkanlah kata hatinya kaulah segalanya bagi aray. Saat mentari bersinar terangi hidup aray teringat pada mawar, mawar adalah pujaan hati aray dan aray kirimkan salam bersama angin pagi aray akan selalu setia menunggu.
Lihatlah di sana mentari nan indah bagaikan wajah mawar yang menyinari hidup aray tuk selamanya. Kaukan menjadi yang terakhir untukku kaukan menjadi mimpi indahku. Hanya kata itulah yang dapat aray ucapkan untuk menggambarkan wajah mawar yang seolah adalah mentari yang menyinari bumi tuk selamanya. Sekolah adalah tempat pertama kali Aray dan Mawar bertemu.
            Araypun bertanya,”siapa namamu” dan mawar menjawab ”namaku adalah mawar”, mawar menjawab dengan penuh senyuman dan dihari itu adalah hari yang tak pernah terlupakan seumur hidup aray karena di hati aray ada nama mawar seorang.
            Satu tahun kemudian kala itu aray berada di dalam kelas yang hanya untuk orang yang bagaikan di seluruh kelas itu hanyalah orang-orang yang bagaikan albert Einstein dan tak sengaja ternyata pujaan hatinya berada di kelas yang sama dengan aray. Araypun lebih semangat untuk belajar lebih keras lagi.
            “kau adalah wanita pertama yang mencuri hatiku,” pikir aray sambil memandangi wajahnya yang indah dan penuh warna, hari itu pula aray baru naik kelas 2 SMP dan aray minder karena teman-teman aray lebih pandai dari aray. Waktu bel pulang sekolah berbunyi aray mengemasi buku-bukunya dan pada waktu itu aray berjanji hari esok lebih baik dari pada hari ini, itulah semangat yang tak pernah ia lupakan hingga saat ini.
            “aku harus lebih baik dari hari kemarin,” pikir aray, dan dia akan membuktikan janji itu, waktu saat pelajaran ia memperhatikan dengan seksama hingga dia mengerti apa yang diterangkan oleh bapak/ibu guru, pujaan hati aray adalah wanita yang cantik dan pintar maka dari itu aray bertekat akan belajar dengan sungguh-sungguh hingga ia melebihi kepintaran pujaan hatinya.
            Aray juga mempunyai seorang teman yang baik dan setia menemani aray waktu susah maupun senang ia bernama joko, joko adalah seseorang yang baik dan ia juga dekat dengan rumahnya pujaan hatinya aray ia adalah teman mawar dari waktu TK,SD sampai dengan SMP, maka dari itu aray selalu mencari informasi tentang mawar pada joko.
            “menuruk kamu mawar wanita yang cantik dan baik atau tidak?,” kata aray pada joko, joko menjawab dengan penuh rasa penasaran “menurutku mawar itu orang yang cantik, baik dan pintar juga sih memangnya kenapa?, ”aku mencintai dirinya tetapi kamu jangan beri tahu siapun ya terutama mawar” sambung aray. Hari itu pula aray lebih mengenal lebih jauh lagi siapa itu mawar.
            28 juni 2008 itu adalah hari yang menegangkan bagi aray hingga ia berkeringat sebesar jagung, maklum karena hari itu adalah hari penerimaan raport atau laporan hasil belajar selama satu tahun dan yang boleh mengambil raport itu adalah ayah dari masing-masing siswa, tak terkecuali aray.
            “berapa ringking kamu?,” kata aray pada pujaan hatinya mawar, “aku mendapat rangking tiga”. Saat itu pula aray malu dan ia berjanji akan lebih giat belajar karena pada saat itu ia hanya mendapat rangking delapan dan jauh dari target aray yang ingin lebih baik dan lebih pintar dari pada mawar pujaan hatinya.
            Beberapa hari kemudian aray naik kelas 3 SMP dan kelas aray masih sama seperti kelas 2 masih sekelas pujaan hatinya dan banyak orang pintar yang lebih pintar dari pada aray. Ia pun harus belajar lebih keras hingga otaknya mau pecah agar ia dapat melebihi kepintaran dari mawar sehingga ia tak malu pada pujaan hatinya seperti pada penerimaan raport pada kenaikan kelas 3 hingga ia pada saat itu tak punya muka di depan pujaan hatinya sendiri.
            “kelas 3 ini aku harus lebih pintar dari pada mawar,” kata aray dengan perasaan penuh semangat yang berkobar-kobar. Di hari itu pula aray adalah laki-laki pertamadi dunia ini yang hatinya penuh semangat yang membara. Hingga teman-teman aray kagum dengan aray.
            “hari ini adalah ulangan bahasa inggris aku akan membuktikan pada semuanya bahwa aku bisa,” kata aray pada joko sahabat terbaiknya, “buktikan bahwa kamu bisa menjadi yang terbaik aray” sambung joko. Hari itu pula aray mengerjakan soal bagasa ingris dengan sungguh-sungguh hingga ia mengeluarkan seluruh isi otaknya untuk mengerjakan soal bahasa inggris itu, dan hasil kerja keras aray terbayar dengan ia mendapatkan nilai terbaik di kelasnya.
            Beberapa bulan kemudian adalah saat-saat menjelang Ujian Nasional. Araypun menyambut ujian nasional dengan penuh rasa percaya diri dan aray bertekat akan meneruskan sekolahnya ke sekolah favorit yang ada di daerahnya. Aray tak pernah berhenti belajar agar ia dapat meraih cita-citanya yang setinggi langit ke tujuh dan mawar adalah motivasi buat aray agar menjadi lebih baik lagi dan esok adalah saat Ujian penentuan aray lulus atau tidak.
            “hari ini adalah Ujian Nasional aku akan mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh” hanya kata itu yang terucap dari dalam mulut aray, ia kemudian membuktikan omongannya dengan seperti apa yang dikatakannya tadi memang tak ada anak yang setekun aray di dunia ini ia seperti Albert Einstein yang terlahir kembali, hanya itulah julukan yang pantas untuk aray.
            Ujian Nasional telah berlalu dan kini aray tinngal menunggu hasilnya, namun sebelum hasil Ujian diumumkan ada sebuah acara yang membuat hati array sedih yaitu “Perpisahan” acara ini adalah acara yang tak akan pernah aray inginkan karena ia akan terpisah dengan pujaan hatinya yaitu mawar dan acara itu akan dilaksanakan dua hari lagi yang akan diselenggarakan Mantingan, Rembang, Jawa Tengah.
            “hari ini adalah hari yang menyedihkan bagiku” kata aray ia sangat sedih karena ia sebentar lagi akan kehilangan pujaan hatinya, perpisahan hanya kata itu yang sangat dibenci aray sehingga ia mau mengubur kata itu dalam hatinya. Aray tak akan menyianyiakan perpisahan itu, karena perpisahan adalah kenangan yang tak pernah terlupakan dihati aray di perpisahan itulah aray mengabadikan foto-foto mawar dan hanya itu yang bisa dia lakukan untuk mengenang seseorang yang pernah singgah di hati aray. Besok adalah pengumuman kelulusan.
            “ya allah apakah ini akhir dari perjalanan cintaku” kata aray sambil bersedih dan pada saat itu pula adalah pengumuman kelulusan. Aray mendapatkan nilai yang memuaskan, ia juga melebihi nilai mawar, namun aray tetap saja bersedih karena hari itu adalah hari terakhir kali aray dan mawar bertemu dan sekolah adalah saksi terakhir pertemuan aray dan mawar. Sekolah adalah tempat pertama kali mereka bertemu dan sekaligus sekolah adalah tempat terakhir mereka bertemu dan sampai saat ini mereka belum juga dipertemukan kembali, begitu juga perasaan aray yang tak pernah terungkapkan dan hanya dipendam dalam hati aray.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar